A Pengertian Sejarah Dakwah. "Sejarah Dakwah" berasal dari dua kata, yaitu "sejarah" dan "dakwah". Perkataan Sejarah (History) yang kita gunakan pada masa kini berpunca daripada perkataan Arab iaitu Syajaratun yang bermaksud Pohon. Dari sudut lain pula, istilah history merupakan terjemahan dari perkataan Yunani yakni Histories yang BaniAbbasiyah. Sementara yang menjadi perbedaan Bani Ummayah dan Bani Abbasiyah adalah, pendiri Dinasti abbasiyah atau Bani Abbasiyah adalah Abu Abbas As Saffah. Sebelum Abbaws memeluk agama Islam, pernah membantu Nabi Muhammad Saw dalam peristiwa Baitul Aqabah kedua, kemudian Abu Abbas memeluk islam menjelang Fathul Makkah serta menampakkan KitabUsul At-TahqiqHome Makrifat Kitab Usul At-Tahqiq Ini Kitab " Syarah Usul Al-Tahqiq " Pada bicara Usuluddin diterjemahkan dia denga Home» Dakwah dan Tabligh » Penerangan Syeikhul Hadith Darul Ulom,Deoband Tentang Penggunaan Fadhilat A'mal Oleh Jemaah Usaha Dakwah Dan Tabligh. ,kesengsaraan dan kesudahan yang buruk.Maka atas dasar itu juga adanya pendekatan Tarhgib wa Tarhib dalam Usaha Jemaah Usaha Dakwah & Tabligh. keluargayang dari kelompok ini yang awal mula saya coba berubah (2017). Jamaah Tabligh Cot Goh: Study Kajian Terhadap Penerapan Dakwah Bi al-Lisan Jamaah Tabligh Markas Cot Goh, Aceh Besar. SehinggaNabi Muhammad Saw dapat membangun jamaah Mukminin berlandaskan ukhuwwah (persaudaraan) dan ta'awun (solidaritas). Kemudian turunlah wahyu yang memerintahkan Nabi Muhammad untuk menyampaikan dakwah secara terang-terangan dan menentang kebatilan kaum quraisy dan menyerang berhala-berhala mereka. Dakwah Terang-Terangan (Jahr) Search Jummah Khutbah Hanafi. Life of the Prophetﷺ : The First Khutbah and Jumuah Editors 30 September 2020 Beliefs and Practices of Islam, Building Good Character, History of Islam, Inspirational Khutbahs, Knowing Allah, Noble Companions and Muslim Heroes, Prophets of Allah, Ramadan, Text Khutbah The Witr is an Islamic prayer that is to be recited at nighttime Meminjam khazanah ilmu nahwu Search Jummah Khutbah Hanafi. In total there would be 14 rakats for Friday prayer Isu-isu 'Kaum Muda-Tua' seperti penolakan bermazhab, sifat 20, bid'ah, kewujudan Tuhan tidak bertempat (dan seumpamanya) lebih hangat diperdebatkan berbanding hari ini Before one parts from a gathering it is sunnah to give the greetings of peace Download the Masjidul Quds Android app from the Google Play Akhutbah discussing the meaning of eid al-adha and its implications on the lives of Muslims Second Khutbah: 1:45″] - Display Friday announcement [monthlytable display=iqamah_only] - Display Iqamah only for Yearly and Monthly prayer time with ajax month selector We too praise Him and seek His help and forgiveness See more ideas about islamic teachings, islamic kids activities, learn Gerakanini menjalankan tugas berdakwah tanpa mengambil kira asal-usul mazhab atau aliran pengikutnya. Jemaah tabligh mempunyai markas di setiap negara dan markas antarabangsa terletak di Nizzamudin, India. Setiap markas daerah dipimpin seorang shura dan kemudian membentuk ratusan markas kecil yang dinamakan halaqah. Asas dakwah Jamaah EGGKJR. - Nama Jamaah Tabligh menghiasi pemberitaan pada awal Juni lalu ketika 16 warga negara Indonesia dipulangkan dari Marawi, sebuah kota mayoritas muslim di Filipina Selatan, sejak organisasi teroris global ISIS menguasai kota pada 23 Mei lalu. Ke-16 warga tersebut adalah anggota Jamaah Tabligh. Penampilan fisik mereka umumnya memelihara jenggot, celana agak cingkrang, mengenakan serban atau jubah. Mereka sama sekali tidak terkait dengan gerakan ISIS. Baca WNI di Marawi Dipastikan Tidak Terkait ISIS Organisasi yang berdiri pada 1927 di kawasan dekat Delhi, India, ini dikembangkan oleh Muhammad Ilyas, seorang pendakwah yang menekankan siar agama nonpolitis. Mayoritas pengikutnya tersebar di Asia Selatan. Bagi publik awam di Indonesia, Jamaah Tabligh mungkin dikenal berkat sebagian pengikutnya dari kalangan selebritas, seperti rocker Gito Rollies, Ilsyah Ryan Reza dan Loekman Hakim dari grup band Noah, serta Salman Sakti dari Sheila on 7. Di Jakarta, Anda bisa menemukan pusat kegiatan Jamaah Tabligh di Masjid Jami Kebon Jeruk. Ini adalah salah satu masjid kuno di kawasan barat Jakarta yang dibangun berkat peran seorang Tionghoa bernama Chau Tsien Hwu 1786. Sekarang masjid ini menjadi pusat penting dalam aktivitas dakwah Jamaah Tabligh. Baca juga Kisah Dua Masjid Kuno di Jakarta Satu petang pekan lalu menjelang waktu berbuka puasa, suasana masjid dipenuhi ratusan jemaah, yang tengah bersiap menyantap kurma, kue, dan air mineral. Makanan ini ditempatkan di atas nampan bundar. Ada empat orang yang makan bersama di satu nampan tersebut. "Ini makanan dari orang. Bentuk pengorbanan di jalan Allah," kata Ali Mahsud, anggota Jamaah dari Lampung, yang ikut makan bersama kawannya sesama asal Lampung bernama Herman dan Ahmad dari Palembang. Mengapa harus makan bersama di atas satu nampan? Dalam anjuran Jamaah Tabligh, praktik makan bersama macam ini menjadi "sunah" Rasulullah karena pada zaman Nabi, Rasul sering menyantap hidangan berbuka puasa bersama para sahabat dalam satu wadah. Dengan cara ini, "Kita merasakan kebersamaan dan persaudaraan," ujar seorang jemaah. Sesudahnya ratusan jemaah mengambil wudu untuk menunaikan salat Magrib. Usai salat, mereka mengumandangkan salawat dan doa selagi panitia yang bergiliran tugas rutin setiap hari mengatur bahwa para jemaah bisa mengambil makanan di dapur, terletak di belakang masjid. Sama seperti hidangan berbuka, makanan itu disajikan dalam satu nampan untuk empat Salman, pendakwah dari Tulang Bawang, Lampung, ada tiga macam cara kita makan saat berbuka puasa makan adil, makan zalim, dan makan ikram. Pada umumnya, masjid berbuka puasa dengan makan adil. Maksudnya, makan adil adalah makanan yang dibagi satu persatu kepada para jemaah seperti nasi kotak. Makan zalim, kata Salman, siapa yang duluan datang, dialah yang lebih banyak makan. Sementara bagi mereka, dengan anjuran yang sudah jadi kebiasaan, makan ikram lebih diutamakan. "Makan ikram itu saling merasakan kebersamaan satu sama lain," ujar Salman. Makan ikram juga bisa mengurangi kita buang-buang makanan, menurut Salman. Orang yang makan nasi sedikit akan menyisakan dan mubazir; sebaliknya, ada orang yang makan banyak tapi makanannya tidak cukup. "Jadi makan ikram lebih baik karena ada orang yang makan dikit dan banyak sehingga makanan yang disediakan dalam nampan besar itu bisa habis. Cara makan ini mengikuti sunah Rasulullah," terang Salman. Khuruj Tak kalah dengan pusat bisnis di kawasan Hayam Wuruk di kawasan dekat masjid, suasana Masjid Kebon Jeruk tanpa henti selama 24 jam. Selama bulan Ramadan, para jemaah dari berbagai daerah di Indonesia berdatangan, bahkan beberapa dari luar negeri seperti Pakistan, Malaysia, Yordania, Mekkah, dan Bangladesh. Seluruh aktivitas keseharian para jamaah dilakukan di masjid. Mereka tidur, makan, cuci baju, dan mandi di masjid. Bahkan semua hal menyangkut kendala, berbagi pengalaman, rencana kegiatan, pengiriman jemaah untuk kegiatan ceramah di Indonesia maupun luar negeri dibahas dalam musyawarah di masjid. Kegiatan ini rutin setiap pagi, sekitar jam 630 hingga selesai salat Asar. Herman, anggota Jamaah dari Lampung, mengatakan sesudah salat Asar bahwa ada koleganya baru pulang dari sebuah perjalanan dakwah dan berbagi pengalaman seta mengajak jemaah lain untuk melakukan hal serupa. Kegiatan berbagi pengalaman ini biasanya dilangsungkan usai Asar, dibagi ke dalam beberapa kelompok, baik yang pulang dakwah dari daerah-daerah di Indonesia maupun dari luar negeri. Sesudahnya, para jemaah mendengarkan ceramah umum dari pendakwah selama setengah jam. Selama ramadan, aktivitas ini sudah berlangsung selama 10 hari. Ceramah tersebut, ujar Herman, bukan hanya menunggu berbuka puasa, tetapi juga usai salat Subuh. Saat saya datang ke sana, mereka tengah mempersiapkan apa yang disebut dalam istilah mereka sebagai khuruj, yakni bepergian untuk berdakwah. Rencananya mereka akan ke Mekkah pada 16 Juni mendatang. "Jamaah yang sudah berpengalaman memberikan nasihat kepada pendakwah, bagaimana menjaga akhlak di tempat orang, berhubungan dengan ulama, umara penguasa, dan masyarakat setempat," kata Salman, yang sudah berdakwah di Singapura, India, Bangladesh, dan Amerika Serikat. Pada setiap perjalanan dakwah, Jamaah Tabligh membentuk sebuah kelompok, minimal terdiri lima orang dan maksimal 12 orang. Tujuannya adalah mempererat silahturahmi sesama jemaah. Kelompok-kelompok ini ditempatkan di masing-masing lantai Masjid Kebon Jeruk. Ada kelompok yang akan berdakwah ke luar negeri, mengisi lantai empat masjid, lantai tiga untuk tamu dakwah dari luar negeri, lantai dua untuk dakwah domestik, dan lantai satu untuk beribadah. Bagi yang merencanakan dakwah ke luar negeri, mereka akan menunggu visa dari negara tujuan. Dalam konsep Jamaah Tabligh, seseorang yang dinilai sebagai pengikut Jamaah sudah melaksanakan khuruj. Sandarannya adalah Surat Al 'Imran ayat 104 dan 110, yang memerintahkan perbuatan dan seruan kebajikan. Selama proses khuruj, seorang jemaah harus melewati sejumlah tahapan, termasuk membaca riwayat nabi dan sahabatnya, mengajak warga sekitar untuk ikut terlibat dalam pengajian Jamaah, rutin melapor perkembangannya kepada pimpinan, dan mau tidur di masjid. Mereka juga akan diuji keyakinannya 3 hari dalam sebulan, 40 hari dalam setahun; dan 4 bulan sekali seumur hidup. Menurut Salman, proses ini dilakoni untuk mencapai lima sifat bertahap iman, ibadah, usaha, relasi, dan akhlak. "Setiap tahapan itu menguji sifat kita," ujarnya. Ali Mahsud dari Lampung semula menentang ajaran Jamaah Tabligh, tetapi pelan-pelan ia melewati tiga tahapan khuruj. Mahsud bergabung dengan Jamaah sejak 1993; ia sudah berdakwah ke India dan Bangladesh, masing-masing selama dua bulan. Dakwah ini, sekalipun ke luar negeri, harus dari kantong pribadi. “Semua pengorbanan ini untuk tabungan di akhirat,” kata Mahsud, percaya diri. - Sosial Budaya Reporter Reja HidayatPenulis Reja HidayatEditor Fahri Salam Metode dakwah Islam yang dilakukan Jamaah Tabligh dikenal dengan istilah khuruj. Menurut Jamaah Tablig, khuruj adalah metode dakwah yang pernah dicontohkan Rasulullah adalah meluangkan waktu untuk secara total berdakwah. Biasanya dilakukan dari rumah ke rumah dan dari masjid ke masjid dengan berjalan kaki dan dipimpin oleh seorang Amir pimpinan halaqah. Orang yang khuruj tidak boleh meninggalkan masjid, tanpa seizin Amir khuruj. Berdakwah dengan cara khuruj bisa dilakukan minimal selama empat bulan dalam seumur hidup ataupun 40 hari setiap tahun. Namun, bagi para anggota yang terikat dengan jam kantor, khuruj cukup dilakukan selama tiga hari setiap bulannya. Khuruj yang dilakukan oleh para pegawai kantoran itu biasanya dimulai pada Jumat sore dan berakhir hingga Senin pagi sebelum masuk waktu jam kerja. Dengan cara seperti itu pekerjaan mereka di kantor tidak akan terganggu. Dalam menjalankan khuruj mereka tidak jarang ke luar kota, bahkan sampai ke luar negeri. Bagi mereka yang mampu, diharapkan untuk khuruj ke poros markas pusat gerakan Jamaah Tabligh yakni, India-Pakistan-Bangladesh. Sehingga, mereka bisa melihat suasana keagamaan yang kuat dan diharapkan akan mempertebal keimanan mereka. Sewaktu khuruj, para jamaah mengisi waktunya dengan taklim membaca hadis atau kisah sahabat, biasanya dari kitab Fadhail Amal karya Maulana Zakaria, mengunjungi rumah-rumah di sekitar masjid tempat khuruj dengan tujuan mengajak kembali pada Islam yang kaffah, bayan, mudzakarah menghafal enam sifat sahabat, karkuzari memberi laporan harian pada amir, dan musyawarah. Selama masa khuruj, mereka tidur di itu mereka juga mengadakan malam Ijtima berkumpul. Malam Ijtima ini biasanya hanya diadakan di markas-markas regional/daerah. Malam Ijtima diisi dengan bayan ceramah agama oleh para ulama atau tamu dari luar negeri yang sedang khuruj di tempat itu. Sekali dalam setahun, digelar Ijtima umum di markas nasional pusat, yang biasanya dihadiri oleh puluhan ribu umat Muslim dari seluruh pelosok daerah. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini Jamaah Tablig merupakan salah satu kelompok yang secara rutin melakukan dakwah dan khuruj perjalan ke sejumlah wilayah untuk berdakwah. Metode dakwah yang digunakan Syekh Maulana Ilyas, selaku pendiri Jamaah Tablig, untuk menyeru manusia kepada Islam terbilang sederhana. Caranya, dengan mengorganisasi unit-unit tablig yang terdiri atas sekurang-kurangnya sepuluh orang dan mengirim mereka ke berbagai kampung. Unit-unit tablig itu dikenal sebagai halaqah kelompok. Mereka akan mengunjungi sebuah kampung, mengundang kaum Muslim setempat untuk berkumpul di masjid, atau suatu tempat pertemuan lainnya. Lalu, mereka menyampaikan pesan dakwah Islamiyah, salah satunya menyampaikan enam tuntunan. Para pendengar dakwah juga diajak mengikuti shalat jamaah di masjid. Enam tuntunan yang disampaikan oleh unit-unit tablig itu Pertama, yakin terhadap kalimat syahadat, Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah. Kedua, shalat khusyuk dan khudu, yaitu shalat dengan konsentrasi batin dan rendah diri dengan mengikuti cara yang dicontohkan Rasulullah. Ketiga, ilmu ma'adz dzikr, yakni melaksanakan perintah Allah setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan keagungan Allah serta mengikuti cara Rasulullah. Keempat, ikramul Muslimin, yakni memuliakan sesama Muslim dengan menunaikan kewajiban pada sesama Muslim tanpa menuntut hak kita ditunaikannya. Kelima, tashihun niyah, yakni membersihkan niat dalam beramal semata-mata karena Allah. Keenam, dakwah dan tablig, yakni menggunakan diri, harta, dan waktu seperti yang diperintahkan Allah. Enam tuntunan itu merupakan landasan ideologi Jamaah Tablig dan harus ditaati oleh seluruh anggota. Syekh Maulana Ilyas belakangan menambahkan peraturan lain yang meminta para jamaahnya untuk tak menyia-nyiakan waktu. Keberhasilan Jamaah Tablig dalam menjalankan misi dakwahnya berkat ketulusan anggota dan pengikutnya, kesederhanaan, serta pesan-pesan dakwah yang nonkontroversial dan nonsektarian, dan pada daya pikat personal langsungnya kepada setiap Muslim yang menjadi sasaran dakwah mereka. N ed; heri ruslan sumber Harian Republika